Monday, November 24, 2025

Memberi dan Menerima


Lebih Bahagia Memberi: Jalan Menuju Hati yang Tenang

Ada sebuah kebenaran sederhana namun sangat dalam: orang yang paling bahagia adalah orang yang memberi, bukan hanya menerima. Mereka yang menerima mungkin hidupnya lebih nyaman, makannya lebih enak, tetapi mereka yang memberi hidupnya lebih damai, tidurnya lebih nyenyak, dan hatinya lebih lega.

Alkitab mengajarkan hal ini dengan tegas. Dalam Kisah Para Rasul 20:35, Yesus sendiri berkata, “Lebih berbahagia orang yang memberi daripada yang menerima.” Memberi bukan sekadar tindakan mengulurkan tangan, tetapi sebuah sikap hati yang mencerminkan kasih Kristus di dalam diri kita. Saat kita memberi, kita sedang menjadi saluran berkat bagi mereka yang lemah, dan itu menyenangkan hati Tuhan.

Alkitab juga menegaskan dalam Amsal 11:17, bahwa orang yang murah hati sebenarnya sedang berbuat baik kepada dirinya sendiri. Mengapa demikian? Karena hati yang senang berbagi bukan hanya menolong orang lain, tetapi juga menyembuhkan luka batin, meruntuhkan ego, dan menumbuhkan sukacita yang tidak bisa dibeli dengan uang.

Dan ketika hati kita dipenuhi kemurahan, damai Tuhan mengalir dalam hidup kita. Seperti janji dalam Amsal 3:24-26:
“Bila engkau berbaring, engkau tidak ketakutan. Bila engkau beristirahat, tidurmu nyenyak.”
Itu sebabnya orang yang memberi tidur lebih nyenyak: karena hatinya bersih, pikirannya ringan, dan jiwanya tenang.

Memberi adalah cara Tuhan membentuk karakter kita. Bukan tentang seberapa besar yang kita keluarkan, tetapi seberapa tulus hati kita saat melakukannya. Ketika kita memberi dengan kasih, Tuhan yang menanamkan sukacita itu akan memenuhi hidup kita dengan damai sejahtera yang melampaui segala akal.

Dalam kasih-Nya, kita diajak untuk terus menjadi berkat — karena di situlah letak kebahagiaan sejati.

In His Grace 🙏✨

Sunday, November 23, 2025

Sebelum Bicara !!!



Kekuatan Kata-Kata: Bijaksana Sebelum Berbicara

Setiap hari kita berbicara ratusan bahkan ribuan kata. Namun tidak semua kata membawa dampak yang sama. Ada kata yang menguatkan, ada yang meruntuhkan; ada yang menyembuhkan, ada pula yang melukai. Karena itulah, sebelum kita membuka mulut, penting untuk bertanya kepada diri sendiri:

Apakah ini benar?
Apakah ini bermanfaat?
Apakah ini menginspirasi?
Apakah ini perlu?
Apakah ini baik?

Pertanyaan sederhana ini dapat menjadi penyaring bagi hati kita, agar setiap ucapan yang keluar bukan hanya reaksi spontan, tetapi pilihan yang bijak.

Kata-Kata Bisa Melukai, Kata-Kata Juga Bisa Menyembuhkan

Amsal 12:18 menegaskan:
“Omongan yang sembarangan dapat melukai hati seperti tusukan pedang; kata-kata bijaksana bagaikan obat yang menyembuhkan.”

Ayat ini mengingatkan bahwa ucapan kita memiliki kekuatan seperti senjata. Sekali diucapkan, kata yang kasar atau sembrono dapat meninggalkan luka yang dalam. Namun sebaliknya, kata yang penuh hikmat dapat menjadi “obat”—memberikan kelegaan, menenangkan, bahkan memulihkan batin orang lain.

Karena itu, bijak berbicara bukan hanya soal sopan santun, tapi juga bentuk kasih kepada sesama.

Ucapan yang Memberkati, Bukan Mengotori

Efesus 4:29 berkata:
“Jangan bermulut kotor. Berbicaralah dengan kata-kata yang baik, yang berguna bagi orang yang diajak bicara, dan yang akan mendatangkan berkat bagi mereka.”

Tuhan rindu setiap kata kita menjadi alat untuk membangun, bukan menghancurkan. Bukan hanya menghindari kata-kata kotor, tetapi juga memastikan ucapan kita menolong, menguatkan, dan menjadi berkat bagi orang yang mendengarnya.

Ketika seseorang pulang dari berbicara dengan kita, apakah ia merasa lebih tenang? Lebih semangat? Lebih dihargai? Jika ya, itu tanda bahwa ucapan kita dipakai Tuhan.

Menjaga Mulut adalah Kunci Hidup yang Damai

1 Petrus 3:10–11 menuliskan:
“Orang yang mau menikmati hidup dan mengalami hari-hari yang baik harus menjaga mulutnya… Ia harus menjauhi yang jahat, melakukan yang baik, dan berjuang untuk mendapatkan perdamaian.”

Ayat ini menegaskan hubungan antara ucapan dengan kualitas hidup. Siapa yang menjaga lidahnya, akan menikmati hidup yang lebih damai. Menghindari gosip, menolak dusta, memilih kata yang meneduhkan, dan mengejar perdamaian—ini semua membuka jalan menuju kehidupan yang lebih baik.

Penutup

Kekuatan kata-kata bukanlah hal ringan. Kata yang salah dapat melukai, tetapi kata yang tepat dapat membangkitkan harapan. Mari belajar menaklukkan lidah kita, agar setiap perkataan yang keluar membawa kebaikan, kasih, dan terang Kristus.

Kiranya kita selalu ingat: kata-kata adalah cermin hati. Bila hati dikuasai kasih, ucapan kita pun akan membawa berkat.

In His Grace.

Tenangkan Pikiranmu



Menanti Tuhan: Kekuatan yang Membentuk Hidup

Dalam hidup, ada masa di mana segala sesuatu terasa berjalan lambat. Doa seolah menggantung, jalan keluar belum tampak, dan hati mudah goyah. Namun justru di momen-momen itulah Tuhan mengajar kita tentang sebuah seni rohani yang sangat penting: menunggu dengan iman.

Mazmur 27:14 berkata, “Bersabarlah! Nantikanlah TUHAN… Tabahlah dan besarkanlah hatimu.” Menunggu Tuhan bukan sekadar pasrah, tetapi membangun kepercayaan bahwa Tuhan bekerja meski kita belum melihat hasilnya. Penantian menjadi ruang di mana iman kita ditempa, karakter kita diperkuat, dan hati kita dipersiapkan untuk menerima yang lebih baik.

Seringkali hidup membawa kita pada situasi yang tidak sesuai rencana. Kita bertanya, “Mengapa harus begini?”, “Mengapa tidak sekarang?”, atau “Apa yang Tuhan sedang lakukan?”. Di sinilah kebenaran Roma 8:28 menguatkan kita: Allah turut bekerja dalam segala sesuatu. Bahkan ketika keadaan tampak berantakan, Tuhan merangkai setiap detail untuk mendatangkan kebaikan bagi orang yang mengasihi-Nya. Tidak ada satu musim pun dalam hidup kita yang sia-sia ketika kita berjalan bersama Dia.

Saat kekhawatiran mulai datang, Mazmur 62:2 mengingatkan: “Hanya Dia Batu Karangku dan penyelamatku.” Hidup menjadi lebih ringan ketika kita sadar bahwa kita tidak berdiri di atas kekuatan sendiri. Kita punya Batu Karang—tempat di mana hati dapat beristirahat dan pikiran menemukan damai.

Menanti Tuhan bukan melemahkan, tetapi justru membentuk kita menjadi pribadi yang lebih kuat, lebih dewasa, dan lebih siap menyambut karya-Nya. Dalam setiap penundaan, ada pelajaran. Dalam setiap kebingungan, ada maksud. Dan dalam setiap air mata, ada penguatan.

Pada akhirnya, hidup ini menjadi berarti bukan karena semua berjalan sesuai kehendak kita, tetapi karena kita belajar mempercayai Tuhan dalam setiap langkah.

Dalam kasih karunia-Nya — In His Grace — kita menemukan kekuatan untuk terus maju.

Wednesday, November 19, 2025

Bagaimana MENTAL mu ??


Mazmur 42:12
“Mengapa aku begitu sedih? Mengapa aku begitu gelisah? Aku berkata kepada diriku sendiri, ‘Tunggu pertolongan Allah. Engkau akan dapat kembali memuji-Nya, Allahmu, satu-satunya yang akan menyelamatkanmu.’”

Terkadang kita tidak bisa menghindari kesedihan dan kegelisahan. Hati terasa berat, pikiran kacau. Namun ayat ini mengajarkan satu hal penting: ketika perasaan tidak stabil, imanlah yang harus berbicara. Kita diajar untuk berbicara kepada diri sendiri—menguatkan diri dengan pengharapan bahwa Tuhan pasti menolong. Ada saat-saat ketika pujian terasa sulit, tetapi firman berkata: “Engkau akan kembali memuji-Nya.” Artinya, masa sukar bukanlah akhir; Tuhan masih bekerja dan akan memulihkan.


---

Mazmur 34:5–6
“Aku pergi kepada TUHAN minta tolong, dan Dia menjawab aku. Ia menyelamatkan aku dari semua yang kutakuti. Bergantunglah pada TUHAN minta tolong. Engkau akan diterima. Janganlah malu.”

Ketakutan kadang mengikat dan melemahkan langkah. Tetapi pemazmur bersaksi bahwa setiap seruannya dijawab Tuhan. Tidak ada ketakutan yang terlalu besar hingga Tuhan tidak mampu menolong. Ketika semua pintu tertutup, ketika kita merasa tidak ada yang mengerti, Tuhan tetap membuka tangan-Nya. Dia tidak menolak, tidak menghakimi, dan tidak mempermalukan. Dia menerima setiap hati yang datang kepada-Nya. Karena itu kita boleh datang apa adanya, dengan segala kegelisahan dan pergumulan.


---

Yesaya 26:3–4
“TUHAN, Engkau memberi damai dan sejahtera kepada orang yang teguh hatinya, sebab ia percaya kepada-Mu. Percayalah kepada TUHAN senantiasa, sebab TUHAN Allah selalu melindungi kita.”

Damai sejati bukan datang dari keadaan yang sempurna, tetapi dari hati yang tetap percaya. Tuhan menjanjikan damai yang memelihara, bukan hanya menenangkan sementara. Dia sendiri menjadi Gunung Batu, perlindungan yang tidak pernah goyah. Ketika kepercayaan kita ditempatkan pada-Nya, maka keteguhan hati mulai tumbuh—bukan karena kuat kita, tetapi karena kesetiaan-Nya yang tidak berubah.


---

In His Grace
Di dalam kasih karunia-Nya, kita belajar bahwa apa pun yang kita rasakan hari ini—sedih, takut, gelisah—semua dapat ditukar menjadi sukacita, kekuatan, dan damai ketika kita datang kepada-Nya. Dia tetap bekerja, tetap memegang kita, dan tetap menjadi satu-satunya penolong yang setia.



Tuesday, November 18, 2025

Ketakutan



Tuhan tidak pernah membiarkan kita berjalan dengan hati yang goyah.
Damai-Nya bukan damai buatan dunia—bukan damai yang rapuh, yang bisa hilang kalau keadaan berubah—tetapi damai yang menetap, menguatkan, dan menjaga hati.

Yohanes 14:27 mengingatkan bahwa Yesus sendiri yang memberikan damai itu.

2 Timotius 1:7 menegaskan bahwa ketakutan bukan berasal dari Allah; Dia memberi roh kuat, mengasihi, dan teratur.

Mazmur 94:19 mengajarkan bahwa ketika pikiran penuh beban, Tuhan sendiri yang menenangkan dan menghibur.


Jadi apa pun yang sedang hadapi, baik kekhawatiran pekerjaan, keluarga, atau hal lain—Tuhan sedang memegang hati dan langkahmu.

Kiranya damai yang dari Kristus itu memenuhi pikiran dan hatimu hari ini.

In His Grace.

Arah dan Kecepatan



✨ ARAH LEBIH PENTING DARIPADA KECEPATAN ✨

Sering kali kita ingin hidup bergerak cepat—cepat berhasil, cepat sampai tujuan, cepat melihat hasil. Namun firman Tuhan mengingatkan bahwa cepat bukanlah jaminan benar. Kecepatan tanpa arah dari Tuhan justru bisa menyesatkan.

📖 Mazmur 32:8 menegaskan bahwa Tuhan sendiri ingin mengajar, menunjukkan jalan, dan memberi nasihat kepada kita. Artinya, perjalanan hidup orang percaya bukan dibiarkan tanpa kompas—Tuhan memimpin dengan mata-Nya tertuju kepada kita. Begitu pribadi, begitu dekat.

📖 Amsal 20:24 mengingatkan bahwa langkah kita diarahkan Tuhan, sering kali di luar pemahaman manusia. Tidak semua yang terjadi mudah dimengerti, tetapi setiap proses ada dalam pengawasan-Nya. Ketika kita tidak paham, kita belajar percaya.

📖 Amsal 3:5–7 menjadi fondasi:

Percaya sepenuh hati,

Bukan mengandalkan logika sendiri,

Mencari kehendak-Nya dalam setiap langkah,

Dan hidup dalam takut akan Tuhan.


Janji-Nya jelas: Dia sendiri yang akan menuntun kita ke jalan yang benar.


---

🌿 Renungannya:
Daripada berlari tanpa arah, lebih baik berjalan perlahan tetapi dipimpin Tuhan. Sering kali kita ingin jawaban cepat, jalan pintas, atau kemudahan. Tetapi Tuhan lebih peduli agar kita berjalan pada jalan yang benar, bukan jalan yang cepat.

Kecepatan membuat kita lelah.
Tapi arah dari Tuhan membuat kita selamat.

Biarlah setiap langkah kita hari ini selaras dengan bimbingan-Nya.

In His Grace.

Sunday, November 16, 2025

Belas Kasih tanpa Kompromi


*MILIKI BELAS KASIHAN TANPA KOMPROMI..*

_1 Kor 1:10_
_*Saudara-saudara! Atas nama Tuhan kita Yesus Kristus, saya minta spy kalian semuanya seia sekata; spy jgn ada perpecahan di antaramu. Hendaklah kalian bersatu, sehati dan sepikir.*_

_Roma 15:1_
_*Kita, yg kuat, wajib menanggung kelemahan org yang tidak kuat dan jgn kita mencari kesenangan kita sendiri.*_

_Ibrani 10:24-25_
_*Marilah kita saling memperhatikan spy kita dpt saling menolong, utk menunjukkan kasih dan melakukan yg baik.*_
_*Kita seharusnya tdk berhenti utk berkumpul, sbgmn yg tlh dilakukan oleh bbrp org, tetapi marilah kita berkumpul dan saling menguatkan. Kamu hrs terus melakukannya krn mengingat Hari itu akan segera dtg.*_


Dalam kehidupan beriman, kita sering kali dihadapkan pada dua sisi yang tampak bertentangan: belas kasih dan ketegasan dalam kebenaran. Banyak orang mudah terjebak pada sikap yang hanya memilih salah satu — ada yang penuh belas kasih tetapi mudah berkompromi, ada pula yang tegas tetapi kehilangan kasih. Namun Firman Tuhan mengajarkan bahwa keduanya harus berjalan bersama, selaras, dan seimbang.

Paulus menasihati jemaat di Korintus agar hidup sehati dan sepikir, tidak terpecah, dan bersatu dalam pengertian yang sama (1 Korintus 1:10). Belas kasih sejati justru ditunjukkan ketika kita mau menjaga kesatuan tubuh Kristus, bukan sekadar mempertahankan pendapat pribadi. Kesatuan tidak berarti meniadakan perbedaan, tapi memilih untuk tetap mengasihi di tengah perbedaan.

Kemudian, Roma 15:1 menegaskan bahwa mereka yang “kuat” harus menanggung kelemahan yang “lemah”. Ini bukan perintah untuk menghakimi, tetapi untuk mendampingi. Orang yang kuat tidak diukur dari seberapa keras ia berbicara, tetapi dari seberapa besar ia sanggup menahan diri demi membangun orang lain. Belas kasih tanpa kompromi berarti kita tetap memegang kebenaran, tetapi mengemasnya dengan kelembutan, kesabaran, dan kerelaan untuk berjalan bersama mereka yang masih berjuang.

Ibrani 10:24–25 mengingatkan kita untuk saling memperhatikan dan saling mendorong kepada kasih dan perbuatan baik. Dunia saat ini mudah membuat orang menjauh, sibuk dengan diri sendiri, dan mengabaikan komunitas rohani. Namun Firman memanggil kita untuk tetap berkumpul, saling menguatkan, dan saling mengingatkan — bukan untuk menghakimi, tetapi untuk membangun. Karena semakin hari berlalu, semakin nyata bahwa “Hari itu” makin mendekat. Kita membutuhkan satu sama lain.

Belas kasih tanpa kompromi bukanlah sikap lemah, melainkan tanda kedewasaan rohani. Ini berarti kita mengulurkan tangan, tetapi tetap memegang kebenaran; kita merangkul, tetapi tetap menunjukkan arah yang benar; kita mengasihi, tetapi tidak membiarkan sesama berjalan menuju kehancuran.

Kiranya kita menjadi pribadi yang memancarkan kasih Kristus — kasih yang lembut namun tegas, yang penuh anugerah namun tidak menggadaikan kebenaran.
Semua dilakukan In His Grace, oleh kasih karunia-Nya yang memampukan.
In His Grace


Disebut anak Allah ???







_Galatia 3:26_
_*Sebab sekarang kita semua adalah anak-anak Allah karena iman kepada Yesus Kristus.*_

_1 Yohanes 3:1_
_*Lihatlah, Bapa sangat mengasihi kita sehingga kita disebut anak Allah. Dan memang kita adalah anak Allah. Tetapi orang di dunia ini tidak mengerti, bahwa kita anak Allah, karena mereka tidak mengenal Kristus.*_

_Roma 8:14-15_
_*Semua orang, yang dipimpin Roh Allah, adalah anak Allah. Sebab kamu tidak menerima roh perbudakan yang membuat kamu menjadi takut lagi, tetapi kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah. Oleh Roh itu kita berseru: "ya Abba, ya Bapa!"*_

In His Grace

Friday, November 14, 2025

What Success is ??



*KESUKSESAN ADALAH JUMLAH USAHA-USAHA KECIL, YANG DIULANG SETIAP HARI..*

_Amsal 28:19_ 
_*Orang yang bekerja keras akan mendapat banyak makanan, tetapi orang yang membuang-buang waktunya dengan mimpi selalu miskin.*_

_Ibrani 10:36_ 
_*Sebab kamu memerlukan ketekunan, supaya sesudah kamu melakukan kehendak Allah, kamu memperoleh apa yang dijanjikan itu.*_

_Kolose 1:11_ 
_*Kami juga berdoa supaya Saudara dipenuhi dengan kuasa-Nya yang mulia, sehingga dapat terus maju apa pun yang terjadi, selalu dipenuhi sukacita dari Tuhan,*_

In His Grace

Tuesday, November 11, 2025

Uang



Amsal 13:11
*Kekayaan yang diperoleh dari perjudian akan segera lenyap, tetapi kekayaan hasil kerja keras akan bertambah-tambah.*

In His Grace

Monday, November 10, 2025

Faith and Fear



_Mazmur 34:4_
_*Karena aku berseru kepada-Nya dan Ia mendengar aku. Dibebaskan-Nya aku dari segala ketakutanku.*_

_2 Timotius 1:7_
_*Roh Kudus, yaitu karunia Allah, tidak menghendaki engkau takut akan orang, melainkan supaya engkau bijaksana serta kuat, dan mengasihi mereka serta senang berada bersama-sama dengan mereka.*_

_1 Korintus 16:13_
_*Waspadalah. Tetaplah teguh dalam iman. Beranilah dan tetaplah kuat.*_

In His Grace




Sunday, November 9, 2025

To the Winning


*TIDAK SETIAP TEMBAKAN AKAN MENJADI TEMBAKAN YANG MENANG, TETAPI SETIAP TEMBAKAN AKAN MEMBAWA ANDA LEBIH DEKAT KE TEMBAKAN KEMENANGAN..*

_Roma 5:4_
_*Dan kesabaran menghasilkan suatu watak yang kuat dalam diri kita serta menolong kita supaya senantiasa lebih mempercayai Allah setiap kali kita bersabar, sampai akhirnya pengharapan dan iman kita menjadi kuat dan teguh.*_

_Galatia 6:9_
_*Sebab itu, janganlah kita menjadi bosan melakukan hal-hal yang baik; sebab kalau kita tidak berhenti melakukan hal-hal itu sekali kelak kita akan menuai hasilnya.*_

_2 Tawarikh 15:7_
_*Tetapi kamu ini, kuatkanlah hatimu, jangan lemah semangatmu, karena ada upah bagi usahamu!*_

In His Grace





Friday, November 7, 2025

Tangan atau Mulut ?



_Amsal 11:12_ 
_*Menghina orang lain adalah perbuatan yang dungu; orang yang berbudi, tidak akan mengatakan sesuatu pun.*_

_Amsal 14:21_
_*Siapa menghina orang lain, berbuat dosa; siapa baik hati kepada orang miskin, akan bahagia.*_

_Matius 23:12_
_*Dan barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan.*_

In His Grace


Thursday, November 6, 2025

Manusia adalah apa yg dipikirkanya



_Amsal 4:23_
_*Di atas segala-galanya, hati-hatilah terhadap yang kaupikirkan karena pikiranmu mengendalikan hidupmu.*_

_Filipi 4:6-8_ 
_*Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apa pun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur. Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus.*_

_*Akhirnya, Saudara-saudara, isilah pikiranmu dengan hal-hal bernilai, yang patut dipuji, yaitu hal-hal yang benar, yang terhormat, yang adil, murni, manis, dan baik.*_

In His Grace

Never Give Up



*JANGAN PERNAH MENYERAH..*
*HARI INI SULIT, HARI ESOK AKAN LEBIH BURUK, TAPI LUSA AKAN CERAH..*

_2 Korintus 4:8-9_
_*Dari segala penjuru kami ditimpa oleh kesulitan, tetapi kami tidak hancur luluh. Kami bingung, karena kami tidak tahu mengapa hal-hal itu terjadi, tetapi kami tidak putus asa atau menyerah. Kami dikejar-kejar, tetapi Allah tidak pernah meninggalkan kami. Kami dihempaskan, tetapi kami bangun lagi dan terus maju.*_

_Filipi 4:13_
_*Dengan kuasa yang diberikan Kristus kepada saya, saya mempunyai kekuatan untuk menghadapi segala rupa keadaan.*_

_Yesaya 40:29_
_*Ia memberikan semangat kepada mereka yang letih dan lesu, dan memberikan kekuatan kepada yang lemah.*_

In His Grace

Tuesday, November 4, 2025

Membeli Kejujuran



_Amsal 11:3_
_*Orang yang jujur dipimpin oleh ketulusannya, tetapi pengkhianat dirusak oleh kecurangannya.*_

_Amsal 12:20_ 
_*Tipu daya memenuhi hati orang yang berniat jahat; sukacita memenuhi hati orang yang berniat baik.*_

_Efesus 2:10_ 
_*Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya.*_

In His Grace

Monday, November 3, 2025

Pilih yang mana ??



_Kisah Para Rasul 5:29_
_Tetapi Petrus dan rasul-rasul itu menjawab, katanya: *Kita harus lebih taat kepada Allah dari pada kepada manusia.*_

_Galatia 1:10_
_*Jadi bagaimana sekarang: adakah kucari kesukaan manusia atau kesukaan Allah? Adakah kucoba berkenan kepada manusia? Sekiranya aku masih mau mencoba berkenan kepada manusia, maka aku bukanlah hamba Kristus.*_

_Roma 16:19_
_*Kabar tentang ketaatanmu telah terdengar oleh semua orang. Sebab itu aku bersukacita tentang kamu. Tetapi aku ingin supaya kamu bijaksana terhadap apa yang baik, dan bersih terhadap apa yang jahat.*_

In His Grace

Memberi dan Menerima

Lebih Bahagia Memberi: Jalan Menuju Hati yang Tenang Ada sebuah kebenaran sederhana namun sangat dalam: orang yang paling bahagi...